Voice Assistant Referee
- bola liga1
Ada yang menarik dari pertandingan Gameweek ke-2 Liga 1 BRI 2021 - 2022, yang mempertemukan Persiraja Banda Aceh dan PS Sleman.
Gol penyama kedudukan dari Irfan Bachdim pada menit ke 33 yang sangat cantik, dianggap tidak masuk oleh Hakim Garis dan Wasit. Wasit pun memutuskan hasil dari kemelut di depan gawang Quba adalah sepak pojok.
Setelah melihat tayangan ulang di televisi, penonton di rumah pastinya akan sangat setuju bahwa bola sudah masuk ke gawang dan harusnya tendangan Bachdim adalah sebuah gol.
Keputusan yang blunder dari Wasit? Tentu saja!
Namun, yang lebih blunder lagi adalah setelah di protes keras oleh pemain-pemain PS Sleman dan beberapa menit berkomunikasi dengan entah siapa lewat alat komunikasi di telinganya, wasit pertandingan memutuskan Gol.
Tentu saja pemain Persiraja tidak terima akan hal tersebut, karena di Indonesia belum ada VAR. Protes keras para pemain Laskar Rencong tidak digubris, dan tendangan Bachdim tetap disahkan menjadi Gol.
Kemungkinan wasit atau asisten wasit di pinggir lapangan, berkomunikasi dengan Operator di tribun yang baru saja melihat tayangan ulang di televisi.
Sangat aneh dan disayangkan tentu saja. Bisa saja keputusan wasit bisa diatur dari luar lapangan oleh mafia. Dan tentu saja Sepakbola Indonesia yang pertama menggunakan teknologi Voice Assistant Referee. 😆
Pada akhir pertandingan, Persiraja berhasil comeback 3 - 2, berkat brace dari Paulo Henrique.